MATERI PKMU1
Moderator :
Randi
Materi :
“MANAJEMEN ISU”
Pemateri :
Defrizal Siregar (Ketua BEM UNJ 2003)
Alamat Kegiatan : @Aula Kampus D, Universitas Negeri Jakarta
(Halimun)
(Halimun)
Waktu :
13. 30 WIB - 17 April 2015
Oleh : Nur Muhammad
Jakarta, BEM Universitas Negeri Jakarta - BEM UNJ menggelar pelatihan kepemimpinan
mahasiswa tingkat Universitas yang bertemakan "LEADING THE CHANGE" .Kegiatan PKMU1 ini dilaksanakan di Kampus
D. Acara yang direncanakan pada pukul 13.00 WIB namun tidak sesuai dengan
jadwal yang akhirnya acara PKMU1 ini dimulai pukul 13.30 WIB. Tidak tahu kenapa
dan alasanya apa tidak diberi tahu oleh panitia. Dengan diawali pembukaan MC
dilanjutkan denghan pembacaan tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
Totalitas Perjuangan dengan semangat dan tegasnya peserta PKMU 1 berdiri dan
sambil menyanyikannya. Kemudian dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana oleh Aji
Handoyo FE 2012 maka dimulailah acara PKMU1 yang sekaligus memberikan gambaran mengenai
seorang pemimpin yang harus mencontoh kepada Nabi Muhammad SAW. Yang sangat
berpengaruh sekali untuk dunia ini karena sudah merubah dari zaman yang gelap
ke zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan.
Ini
merupakan kutipan isi sambutan dari ketua pelaksana
“PKMU
bukan membentuk mental namun mengembangkan dari bentuk – bentuk mental yang
telah di dibentuk pada PKMJ dan PKMF”
“PKMU
merupakan salah satu cara dalam membentuk karakter diri”.
Dimulai lah materi
pertama sedikit tegang memang karena pemateri ini merupakan alumni dari FIK
beliau membawakanya dengan enjoy namun penuh semangat kami serasa sedang di
pimpin untuk mengikuti suatu pertandingan besar karena dengan ciri khas yang
selalu membawa pluit dan stopwatch ini beliau membawakan materi kami agara
tidak jenuh dengan pekikan ARE YOU READY? Ini memvbuat kami untuk menambah
semanagat
Sambil
menjelaskan materi beliau sambil berbagi uang dollar mdan rupiah untuk kelompok
yang cepat menjawab. Akhhh makin semangat ini ada uang teriak salah satu dari
anggota kelompok PKM Unj 2015. Lalu dapat disimpulkan bahwa Manajemen merupakan
pengelolaan, tata cara, dan memilih. Bagaimana kita mengolah dan memilih apakah
isu tersebut dapat kita cerna maupun dapat bermanfaan bagi semua orang,
sedangakan Isu merupakan kejadian atau opini yang berkembang di masyarakat.
Jadi manajemen isu adalah suatu
pengelolaan kejadian / peristiwa sebagai opini yang sudah berkembang di
masyarakat yang dapat bermanfaat dan memberikan solusi bagi orang banyak.
Isu
dapat berupa sebagai Peluang, reduksi, dan potensi. Isu disebut sebagai peluang
karena dari isu tesebut dapat menghasilkan suatu nilai ekonomi, isu disebut
sebagai redaksi yaitu suatu pengalihan isu – isu baru untuk menutupi isu
sebelumnya. Isu disebut sebagai potensi yaitu dari isu tersebut akan menjadi
potensi untuk kedepanya.Cara pengelolaan isu beliau memaparkan bahwa setelah
kita dapat mengetahui isu apa yang berkembang maka kita harus
mengidentifikasinya untuk mencari solusi kegiatan selanjutnya action dan plan.
Setelah melakukan identifikasi lalu kita dapat mengkondisikan isu tersebut
dengan sikap yang netral. Setelah isu tersebut di identifikasikan dan di
kondisikan maka kita akan mengadakan gerakan dari isu yang berkembang di
masyarakat. Manajemen isu ini terbagi menjadi dua yang pertama adalah Manajemen
isu devensive yang merupakan untuk membangun citra kita sendiri. Kedua, Manajemen
isu offensive merupakan bagaimana isu tersebut dapat menyerang lewat orang lain
tanpa adanya kita yang berkaitan. Meskipun dengan waktu yang singkat namun
penjelasannya itu membuat kami tercengong karena sosok yang tegas dan intelek
itu kami menambah wawasan yang lebih dari materi seharusnya.
Moderator :
Haris
Materi :“REKAYASA
SOSIAL”
Pemateri :
Adam Ilham (Mantan Presiden Mahasiswa IISIP)
Tempat :
@Aula Kampus D, Universitas Negeri Jakarta
(Halimun)
(Halimun)
Waktu :
16. 00 WIB - 17 April 2015
Jakarta, Setelah
kita selesai materi 1 dan dilanjutkan dengan istirahat dan sholat ashar lalu
kami memasuki materi ke-2 meskipun badan ini cukup lelah namun kami masih
antusias dan penasaran materi apa untuk yang ke – 2 ini yaitu “Rekayasa
Sosial”. Diawali dengan cerita masa lalu beliau karena sambil menunggu
proyektor yang sedikit mangganggu jalanya materi ini lalu beliau berkata “ UNJ
Merupakan Pusat Pergerakan Jakarta”. Waaaw keren bangga jadi Mahasiswa UNJ.
Kerena, kampus kita merupakan pusat dan percontohan pergerakan mahasiswa.
Alumni iisip ini merupakan caleg yang beliau ketikan dalam pemilihan tidak mau
menerima uang siapapun untuk kampanye. Meskipun beliau tidak terpilih namun
beliau sangat bersyukur karena pemerintah sekarang merupakan pemerintah yang
rekayasa. Lanjut cerita sampai ke materi beliau memaparkan bahwa Rekaya
merupakan tidak asli atau tidak nyata sedangkan Sosial merupakan suatu adanya
hubungan interaksi antar individu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rekaya sosial
adalah menipu secra halus. Ketika kita tidak tahu aslinya atau kenyataanya maka
disebut dengan rekayasa sosial (korban). Rekaya sosial sosial menjadikan kita
sebagai 3 peranan yaitu Pelaku, korban dan Pelaku dan korban. Pelaku merupakan
seseorang maupun sekelompok orang yang melakukan / merekayasa. Korban merupakan
ketika sesorang maupun sekelompok orang tidak mengetahui secara nyata. Pelaku
dan korban merupakan seseorang maupun sekelompok orang yang melakukan dan tidak
mengetahui hasil yang sebenarnya. Banyak sekali contoh rekayasa berkaitan
dengan sejarah :
1. Perang
Amerika Serikat denga Vietnam.
Nah
kita ketahui bahwa vietnam merupakan pemenang
peperangan melawan Amerika. sesungguhnya dalam hal ini Amerika telah
merekayasa sehingga bahwa kemerdekaan vietnam itu diberikannya oleh amerika
bukan hasil dari kekalahan.
2. Nazi
dengan Yahudi.
Kita
ketahui bahwa negara jerman pada saat itu masih belum maju dengan datangnya
orang – orang yahudi yang menguasai teknologi dan ilmu dengan tidak pantasnya
mereka berbuat semenah - menah. Kemudian lahirlah hitler yang sangat hebat
kemudia dengan lahirnya hitler ia mengusir yahudi dan membalaskan dendam orang
– orang jerman yang bertindak semenah – menah.
3. Soekarno
di jaman orde baru
4. Lalu
lintas
5. Cuaca.
Dalam
melakukan rekayasa ini kita memerlukan Sarana dan fasilitas rekayasa seperti
Perorangan, tokoh atau figur, Kelompok atau komunitas. Media cetak dan
elektronik. Rekayasa sosial ini memiliki dampak Tertutupnya mana yang asli dan
mana yang rekaya, Krisis kepercayaan, Saling curiga, Tujuan jangka pendek.
Lalu
dengan penutupaan beliau berkata :
“
Jangan sia – siakan Jas almamatermu karena tahun ini merupakan tahun pergerakan
mahasiswa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar