Sabtu, 18 April 2015

Materi PKMU 1

MATERI PKMU1

Moderator                  : Randi
Materi                         : “MANAJEMEN ISU”
Pemateri                    : Defrizal Siregar (Ketua BEM UNJ 2003)
Alamat Kegiatan      : @Aula Kampus D, Universitas Negeri Jakarta
                                     (Halimun)
Waktu                         : 13. 30 WIB - 17 April 2015


Oleh : Nur Muhammad

Jakarta, BEM Universitas Negeri Jakarta - BEM UNJ menggelar pelatihan kepemimpinan mahasiswa tingkat Universitas yang bertemakan "LEADING THE CHANGE" .Kegiatan PKMU1 ini dilaksanakan di Kampus D. Acara yang direncanakan pada pukul 13.00 WIB namun tidak sesuai dengan jadwal yang akhirnya acara PKMU1 ini dimulai pukul 13.30 WIB. Tidak tahu kenapa dan alasanya apa tidak diberi tahu oleh panitia. Dengan diawali pembukaan MC dilanjutkan denghan pembacaan tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Totalitas Perjuangan dengan semangat dan tegasnya peserta PKMU 1 berdiri dan sambil menyanyikannya. Kemudian dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana oleh Aji Handoyo FE 2012 maka dimulailah acara PKMU1 yang sekaligus memberikan gambaran mengenai seorang pemimpin yang harus mencontoh kepada Nabi Muhammad SAW. Yang sangat berpengaruh sekali untuk dunia ini karena sudah merubah dari zaman yang gelap ke zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan.
Ini merupakan kutipan isi sambutan dari ketua pelaksana
“PKMU bukan membentuk mental namun mengembangkan dari bentuk – bentuk mental yang telah di dibentuk pada PKMJ dan PKMF”
“PKMU merupakan salah satu cara dalam membentuk karakter diri”.
Dimulai lah materi pertama sedikit tegang memang karena pemateri ini merupakan alumni dari FIK beliau membawakanya dengan enjoy namun penuh semangat kami serasa sedang di pimpin untuk mengikuti suatu pertandingan besar karena dengan ciri khas yang selalu membawa pluit dan stopwatch ini beliau membawakan materi kami agara tidak jenuh dengan pekikan ARE YOU READY? Ini memvbuat kami untuk menambah semanagat
Sambil menjelaskan materi beliau sambil berbagi uang dollar mdan rupiah untuk kelompok yang cepat menjawab. Akhhh makin semangat ini ada uang teriak salah satu dari anggota kelompok PKM Unj 2015. Lalu dapat disimpulkan bahwa Manajemen merupakan pengelolaan, tata cara, dan memilih. Bagaimana kita mengolah dan memilih apakah isu tersebut dapat kita cerna maupun dapat bermanfaan bagi semua orang, sedangakan Isu merupakan kejadian atau opini yang berkembang di masyarakat. Jadi  manajemen isu adalah suatu pengelolaan kejadian / peristiwa sebagai opini yang sudah berkembang di masyarakat yang dapat bermanfaat dan memberikan solusi bagi orang banyak.
Isu dapat berupa sebagai Peluang, reduksi, dan potensi. Isu disebut sebagai peluang karena dari isu tesebut dapat menghasilkan suatu nilai ekonomi, isu disebut sebagai redaksi yaitu suatu pengalihan isu – isu baru untuk menutupi isu sebelumnya. Isu disebut sebagai potensi yaitu dari isu tersebut akan menjadi potensi untuk kedepanya.Cara pengelolaan isu beliau memaparkan bahwa setelah kita dapat mengetahui isu apa yang berkembang maka kita harus mengidentifikasinya untuk mencari solusi kegiatan selanjutnya action dan plan. Setelah melakukan identifikasi lalu kita dapat mengkondisikan isu tersebut dengan sikap yang netral. Setelah isu tersebut di identifikasikan dan di kondisikan maka kita akan mengadakan gerakan dari isu yang berkembang di masyarakat. Manajemen isu ini terbagi menjadi dua yang pertama adalah Manajemen isu devensive yang merupakan untuk membangun citra kita sendiri. Kedua, Manajemen isu offensive merupakan bagaimana isu tersebut dapat menyerang lewat orang lain tanpa adanya kita yang berkaitan. Meskipun dengan waktu yang singkat namun penjelasannya itu membuat kami tercengong karena sosok yang tegas dan intelek itu kami menambah wawasan yang lebih dari materi seharusnya.
Moderator                  : Haris
Materi                         :“REKAYASA SOSIAL”
Pemateri                    : Adam Ilham (Mantan Presiden Mahasiswa IISIP)
Tempat                       : @Aula Kampus D, Universitas Negeri Jakarta
                                     (Halimun)
Waktu                         : 16. 00 WIB - 17 April 2015

Jakarta, Setelah kita selesai materi 1 dan dilanjutkan dengan istirahat dan sholat ashar lalu kami memasuki materi ke-2 meskipun badan ini cukup lelah namun kami masih antusias dan penasaran materi apa untuk yang ke – 2 ini yaitu “Rekayasa Sosial”. Diawali dengan cerita masa lalu beliau karena sambil menunggu proyektor yang sedikit mangganggu jalanya materi ini lalu beliau berkata “ UNJ Merupakan Pusat Pergerakan Jakarta”. Waaaw keren bangga jadi Mahasiswa UNJ. Kerena, kampus kita merupakan pusat dan percontohan pergerakan mahasiswa. Alumni iisip ini merupakan caleg yang beliau ketikan dalam pemilihan tidak mau menerima uang siapapun untuk kampanye. Meskipun beliau tidak terpilih namun beliau sangat bersyukur karena pemerintah sekarang merupakan pemerintah yang rekayasa. Lanjut cerita sampai ke materi beliau memaparkan bahwa Rekaya merupakan tidak asli atau tidak nyata sedangkan Sosial merupakan suatu adanya hubungan interaksi antar individu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rekaya sosial adalah menipu secra halus. Ketika kita tidak tahu aslinya atau kenyataanya maka disebut dengan rekayasa sosial (korban). Rekaya sosial sosial menjadikan kita sebagai 3 peranan yaitu Pelaku, korban dan Pelaku dan korban. Pelaku merupakan seseorang maupun sekelompok orang yang melakukan / merekayasa. Korban merupakan ketika sesorang maupun sekelompok orang tidak mengetahui secara nyata. Pelaku dan korban merupakan seseorang maupun sekelompok orang yang melakukan dan tidak mengetahui hasil yang sebenarnya. Banyak sekali contoh rekayasa berkaitan dengan sejarah :
1.    Perang Amerika Serikat denga Vietnam.
Nah kita ketahui bahwa vietnam merupakan pemenang  peperangan melawan Amerika. sesungguhnya dalam hal ini Amerika telah merekayasa sehingga bahwa kemerdekaan vietnam itu diberikannya oleh amerika bukan hasil dari kekalahan.
2.    Nazi dengan Yahudi.
Kita ketahui bahwa negara jerman pada saat itu masih belum maju dengan datangnya orang – orang yahudi yang menguasai teknologi dan ilmu dengan tidak pantasnya mereka berbuat semenah - menah. Kemudian lahirlah hitler yang sangat hebat kemudia dengan lahirnya hitler ia mengusir yahudi dan membalaskan dendam orang – orang jerman yang bertindak semenah – menah.
3.    Soekarno di jaman orde baru
4.    Lalu lintas
5.    Cuaca.
Dalam melakukan rekayasa ini kita memerlukan Sarana dan fasilitas rekayasa seperti Perorangan, tokoh atau figur, Kelompok atau komunitas. Media cetak dan elektronik. Rekayasa sosial ini memiliki dampak Tertutupnya mana yang asli dan mana yang rekaya, Krisis kepercayaan, Saling curiga, Tujuan jangka pendek.
Lalu dengan penutupaan beliau berkata :
“ Jangan sia – siakan Jas almamatermu karena tahun ini merupakan tahun pergerakan mahasiswa”.